Saturday, June 2

Catatan tanpa noktah..


Kau kembali menyelongkar konstruksi hati yang konkrit atas dasar yang tidak nyata. Jambatan yang dahulu lusuh kini di tanam dengan benih janji utuh yang kabur. Kau kembali meniup angin embun yang lembut di awal purnama yang nyata menggoyahkan rasa yang batu. Kau lupa segala derita yang kau pernah sakit-sakitkan dahulu. Seribu karungan simpanan kini keluar untuk dapatkan satu, ditengah dua kosong satu dua. Dapatannya susah kaca dan emas.

Untuk tahun keduanya, tetap tersimpul dalam benang rasa kerana benang itu pernah terputus kali keduanya. Aku perlu titik pemula untuk membina jalan hidup yang lebih utuh talinya. Bersyukur untuk catatan hidup ku yang dicatat begini. Boneka terus di main dan di ikut dengan skrip dan lagunya. Senyuman diukur, sekapal teman menyinar, dan noktah nyata kini bersambung. Harapan buntu kini di gapai tanpa toleh arah berlawanan dan dua embun kini terjatuh.

Namun, aku yakin catatan ku takkan ada noktah dan terus berjalan.
Sepurnama yang lalu dan usaha akan ku pandang dan simpan dalam kamus nyata.

Terima kasih catatan ku.

No comments :

Post a Comment

Bismillahirrahmannirrahim, tinggalkan kata-kata.